Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang
perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik
khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode
pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi
seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang
perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakeristik dan kebutuhan
peserta didik dibahas sebagai berikut:
Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain.
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di
dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi
santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata
pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung
unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan
(SBK).
Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang
dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang
paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak
untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak
senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak
belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar
memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung
pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar
bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan
membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar
keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan
anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara
kelompok.
Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan
atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditunjau dari teori
perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa
yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan
konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentukkonsep-konsep
tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin, moral,
dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan
lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi
contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angina,
dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung
setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui
secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
Di samping memperhatikan karakteristik anak usia SD,
implikasi pendidikan dapat juga bertolak dari kebutuhan peserta didik.
Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya.
Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu
periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan
rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan
rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi
tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari kematangan
fisik diantaranya adalah belajar berjalan, belajar melempar mengangkap dan
menendang bola, belajar menerima jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya,.
Beberapa tugas pekembangan terutama bersumber dari kebudayaan seperti belajar
membaca, menulis dan berhitung, belajar tanggung jawab sebagai warga negara.
Sementara tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari nilai-nlai kepribadian
individu diantaranya memilih dan mempersiapkan untuk bekerja, memperoleh nilai
filsafat dalam kehidupan.
Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar
yaitu (1)kepercayaan anak untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya
(2)kepercayaan anak memasuki dunia permainan dan kegiatan yang memperlukan
keterampilan fisik, dan (3) kepercayaan mental untuk memasuki dunia konsep,
logika, dan ligika dan simbolis dan komunikasi orang dewasa.
Dengan demikian pemahaman terhadap karakteristik peserta
didik dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk
menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam
memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
Sumber :
http://agungpriyambodo071644093.blogspot.com/2009/10/karakteristik-dan-kebutuhan-pendidikan.html
0 comments:
Post a Comment